Sabtu, 21 Maret 2015

DOA SEORANG IBU





                        "Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati."
 (Yesaya 40:11)



    Hari yang panjang dan semuanya sudah dirapikan. Minuman terakhir, ciuman terakhir. "Ibu, peluk aku lagi!" terdengar suara kecil memanggil. Ketika Anda sudah selesai mencuci piring dan memunguti mainan, Anda merenungkan kembali hari itu .
    Apakah aku melakukan hal yang benar, apakah aku memberikan waktu yang cukup untuk menyayangi mereka, dan membentuk pikiran mereka? Apakah aku memberitahu mereka apa yang benar, tetapi kemudian melakukan yang salah? Apakah hidupku tidak sesuai dengan apa yang kukatakan?

    Kasihilah anak-anakku, ya, Tuhan, seperti Engkau mengasihiku. Aku selalu bisa menghampiri-Mu tanpa syarat. Karena Engkau tak pernah  berubah, aku bisa hidup tanpa takut. Aku tahu Engkau mengasihi anak-anakku; kumohon kasihilah mereka melalui aku.
    Ketika aku merenungkan bagaimana Engkau datang ke dunia ini dan menjadi salah satu dari kami, dalam hidup-Mu, karya-Mu, Engkau memiliki beban yang harus Engkau pikul. Namun, Engkau tidak pernah terlalu sibuk untuk berbicara dengan seorang anak -- dan Engkau tidak pernah terlalu sibuk untuk bersamaku.
    Bolehkah aku katakan kepada mereka, "Ibu punya pekerjaan penting yang harus dilakukan. Jangan mengganggu Ibu," dengan menyadari di dalam batin bahwa itu memang benar. Agar mereka bisa mengenal-Mu dengan melihatku? Tuhan seperti apakah yang mereka kenal?
    Tinggallah dekat dengan mereka, Tuhan, seperti halnya Engkau dekat denganku. Dalam hal besar maupun kecil, aku ingin mereka tahu bahwa Engkau selalu ada dan bahwa Engkau mengerti. Aku tahu bahwa Engkau dekat dengan mereka; kumohon kasihilah mereka melalui aku.
  Aku percaya akan firman-Mu bahwa Engkau akan memegangku erat; Genggamanku terlampau lemah jika dibandingkan dengan kekuatan-Mu.
 Aku menyadari bahwa bukan karena kuatku aku menang, tapi karena aku memercayai janji-Mu padaku.
 Peganglah anak-anakku, Tuhan, seperti Engkau memegangku; Engkau tidak memintaku untuk berjanji, demikianlah yang kupercaya. Kabar baik yang telah Engkau berikan, janji yang telah Engkau buat, bahwa Engkau akan memegang anak-anakku, Tuhan, seperti Engkau memegangku. 

Selasa, 10 Maret 2015

MEMPELAI KRISTUS: SEDIA & BERJAGA



Baca: Mat 25:1-13
“Pd wkt itu hal Kerajaan Sorga seumpama 10 gadis, yg mengambil pelitanya & pergi menyongsong mempelai laki2.”(Mat 25:1)

Melalui perumpamaan 10 gadis ini setiap org percaya diingatkan agar senantiasa peka thdp situasi zaman & memperhatikan keadaan rohani mrk msg2, mengingat kedtgan Tuhan sdh sgt dkt, dmn kedtganNya pd saat yg tdk diketahui & tdk diduga. O/krn itu kita hrs bertekun dlm iman & slalu berjaga2, spy bila hari itu tiba kita dlm keadaan siap sedia. 

Hub. antara org percy dgn Kristus digambarkan spt hubungan antara mempelai laki2 & wanita. Org percaya adlh mempelai wanita & Kristus sbg mempelai laki2. Dlm perumpamaan ini adlh 10 gadis yg sdg menantikan2 kedtgan mempelai laki2. 5 gadis yg bijaksana dlm keadaaan siap. Smntr 5 gadis yg bodoh tdk membawa pelita & persediaan minyak. 

Ada tertulis: “dptkah seorg dara melupakan perhiasannya/seorg pengantin perempuan melupakan ikat pinggangnya?”(Yer 2:32). Minyak adlh lambang persekutuan yg karib dgn Tuhan, iman yg sejati & kebenaran hdp. Namun ke5 gadis yg bodoh itu lupa membuat persiapan yg cukup utk menyambut kedtgan mempelai laki2. Akibat ketdksiapan tsb, 5 gadis yg bodoh itu hrs mengalami nasib yg tragis krn mengalami penolakan: “..AKU berkata kpdmu, sesungguhnya aku tdk mengenal kamu.”(Mat 25:12) & akhirnya mrk pun tdk dpt msk ke ruang pesta perjamuan kawin. 

Alkitab meyatakan bhw kedtgan Tuhan sdh sgt dkt. “Ya, AKU dtg segera!” (Wah 22:20), tanpa ditunda2 lg.
Siap sediakah kita menyambut kedtgan Kristus, sang mempelai laki2? 

Menunggu mmg suatu pekerjaan yg sgt membosankan, krn itu byk org mengalami kegagalan dlm proses menunggu ini: merasa sdh capai & tdk tahan lg, akhirnya kesetiaan menjd luntur & ‘gelora api cinta’ itu pun menjd padam. 

KARENA ITU, BERJAGA-JAGALAH, SEBAB KAMU TIDaK TAU AKAN HARI MAUPUN AKAN SAATNYA.