Selasa, 14 Mei 2019

“Doa orang jujur”

 “Doa orang jujur”


BACAAN PAGI: Ulangan 11:18-21

BACAAN MALAM: Markus 16:19-20


Amsal 15:8b

“Tetapi doa orang jujur dikenan-Nya.”


Kejujuran adalah kesukaan Allah. Allah memiliki kasih yang sangat besar atas orang jujur. Meski tidak dapat membayar sepeser pun untuk persembahan korban, doa-doanya dikenan Tuhan. Tuhan sendiri telah menyediakan korban baginya. Sebaliknya korban persembahan orang fasik adalah kekejian bagi Tuhan, sebab hidup mereka penuh kejahatan. Allah begitu membenci orang fasik sebab hatinya penuh kedengkian dan hidup mereka penuh kejahatan. Mereka memberi korban kepada Allah cuma untuk membungkam suara hati nurani dan menjaga nama baik mereka di dunia. Mereka datang ke Bait Allah bukan karena tempat itu adalah tempat kudus, tetapi menjadi tempat perlindungan bagi mereka dari tindakan keadilan. Boleh jadi korban mereka begitu mahal, tetapi tidak akan diterima Allah, sebab tidak dipersembahkan dalam ketulusan hati dan tidak berasal dari dasar hati yang baik. Mereka menyembunyikan maksud yang sebenarnya dari Allah dan mereka berkata dusta tentang persembahan mereka. Karena itulah segala ibadah mereka adalah kekejian bagi Allah, sebab mereka menyelubungi dosa (7:14; Yes 1:11).


Doa adalah anugerah dan karunia dari Allah sendiri di mana pekerjaan Roh-Nya ada di dalam hidup kita. Allah sangat berkenan dengan doa. Karena itu, Allah tidak hanya untuk menjawab doa, tetapi bersuka dengan tindakan orang yang datang kepada-Nya. Karena itu Ia berkenan memberkati orang-orang yang berdoa kepada-Nya. Demikianlah besarnya kasih Allah bagi orang jujur. Bagi merekalah korban penebusan Yesus Kristus yang telah mati di kayu salib. Oleh pekerjaan Roh Kudus kita dapat mengerti dan percaya siapa Yesus Kristus yang sesungguhnya, bahwa Dia adalah Allah sepenuhnya sekaligus sepenuhnya manusia. Dia telah menggantikan segala korban penebusan bagi dosa-dosa dunia, satu-satunya yang telah melayakkan umat manusia di mata Tuhan Allah. Oleh-Nya kita juga telah diperkenan di hadapan Allah. Demikianlah nas kita hari ini mengajak dan mengundang setiap orang percaya untuk datang berdoa kepada Allah dan hidup jujur di hadapan sesama manusia. Maka tidak akan ada lagi doa yang tidak dikenan Allah. Semua doa bahkan menjadi kesukaan Allah, kerinduan hati-Nya. Mari, datang berdoa kepada Allah dan “Ikutlah Yesus!” Amin!


Doa: 🙏

“Kami mau hidup jujur di hadapan-Mu dan sesama kami, ya Tuhan Allah. Biarlah doa-doa kami menyukakan hati-Mu dan memuaskan kerinduan kami datang kepada-Mu. Amin!”

Selasa, 02 April 2019

Allah Menciptakan kita untuk Mengasihi kita


Bacaan Hari ini:

Yohanes 3:16 "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."


Allah begitu mengasihi Anda sehingga Dia mengutus Yesus untuk menjalankan sebuah misi yang berisikan pesan kasih. 


Alkitab tidak mengatakan bahwa Allah mempunyai kasih; Alkitab mengatakan bahwa Allah adalah kasih. Mengasihi adalah sifat-Nya; Allah adalah kasih.


Allah menciptakan seluruh alam semesta ini. Dia menciptakan planet ini, dan Dia menciptakan umat manusia. Kemudian, Dia menciptakan Anda sebab Dia mengasihi Anda.


Allah menciptakan Anda agar Dia dapat mengasihi Anda dan agar Anda dapat mengasihi-Nya. Kasih-Nya atas Anda adalah alasan mengapa jantung Anda masih berdetak saat ini; itulah alasan mengapa Anda masih bernapas.


Kabar Baiknya adalah Allah mengasihi Anda di hari-hari buruk Anda, maupun di hari-hari baik Anda. Dia mengasihi Anda ketika Anda dapat merasakan kasih-Nya, maupun ketika Anda tidak dapat merasakan kasih-Nya. Dia mengasihi Anda terlepas dari apakah Anda merasa pantas mendapatkan kasih-Nya atau tidak.


Tak ada yang dapat Anda lakukan untuk membuat Allah berhenti mengasihi Anda. Anda bisa mencobanya, tetapi Anda tidak akan bisa berhasil melakukannya -- sebab kasih-Nya atas Anda didasarkan pada sifat-Nya, bukan didasarkan pada apa yang telah Anda lakukan, katakan, atau rasakan.


Allah begitu mengasihi Anda sehingga Dia mengutus Putra satu-satunya, Yesus, ke dunia ini, "agar setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal" 

(Yohanes 3:16).


Saat Yesus mengulurkan tangan-Nya selebar salib, Dia berseru, "Aku sangat mencintaimu! Aku sangat mencintaimu, itu menyakitkan. Aku sangat mencintaimu, aku bersedia mati untukmu agar aku bisa hidup bersamamu."


Efesus 3 mengatakan bahwa kasih adalah Allah. Kasih-Nya begitu luas, begitu panjang, begitu tinggi, dan begitu dalam sehingga manusia tidak dapat sepenuhnya memahami ketika mereka menjalaninya.


Renungkan hal ini:

- Apa satu hal yang telah Anda lakukan yang mengakibatkan Anda sulit untuk percaya bahwa Allah tetap mengasihi Anda?

- Menurut Anda seberapa pentingnya merasakan kasih Allah, terutama di hari-hari terburuk Anda?

- Karena Allah adalah kasih, bagaimana kasih-Nya menjadi bagian dari hubungan Anda hingga saat ini? Bagaimana Anda mengekspresikan kasih-Nya dalam hubungan Anda?


Bacaan Alkitab Setahun :

Hakim-hakim 14-17; Lukas 7:1-30


Saat Anda melewati hari Anda hari ini, ketahuilah bahwa Allah mengasihi Anda setiap saat, apa pun yang terjadi.


(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)


.


KASIHNYA TAK TERSELAMI & TAKKAN BERAKHIR SELAMANYA


Jangan Kita Takut - Allah itu Ada di Pihak Kita

  ear Not—God Is for You!


BY RICK WARREN — 


”What shall we say about such wonderful things as these? If God is for us, who can ever be against us?”

Romans 8:31 (NLT)


Psychologists have identified hundreds of different known fears that people can have. Fear is a universal problem—and it takes away your joy.


But here’s the good news: You don’t have to be afraid. You have God on your side!


“What shall we say about such wonderful things as these? If God is for us, who can ever be against us?” (Romans 8:31 NLT).


With God on your side, you don’t need anything else. God plus one equals a majority.


What’s your greatest fear? Is it embarrassment? Failure? Rejection? Disappointing others? Not fitting in?


Satan uses all of these fears to rob you of joy. He knows what will make you joyful, so he creates fears to oppose those things.


For instance, Satan knows doing what’s right will always bring you joy. So he makes you afraid of what other people will think if you do the right thing. He makes you worry more about your popularity than pleasing God.


Satan also knows one of the greatest sources of joy in life is when you share the love of Christ with an unbeliever. So he makes you afraid to tell people about Jesus.


The truth is, to find joy, you need only one thing. You need to live for an audience of one: God. That’s Jesus’ path to complete and total joy.


He said, “I have told you this so that my joy may be in you and that your joy may be complete” (John 15:11 NIV).


You can have joy in life, knowing that God is for you. Fear not!


Talk It Over


* How have you seen fear impact the lives of those you love?


* What fear has been the most destructive to your life?


* How will the realization that God is for you impact your fear?



Jangan Kita Takut — Allah itu Ada di Pihak Kita!


OLEH RICK WARREN -


”Apa yang akan kita katakan tentang hal-hal indah seperti ini? Jika Allah di pihak kita, siapa yang bisa melawan kita?”

Roma 8:31 (New Living Translation/NLT)


Para psikolog telah mengidentifikasi ratusan jenis ketakutan yang dimiliki manusia. Ketakutan adalah masalah universal — dan itu menghilangkan kegembiraan kita.


Namun inilah kabar baiknya: kita tidak perlu takut. Kita memiliki Allah yang ada di pihak kita!


“Apa yang akan kita katakan tentang hal-hal indah seperti ini? Jika Allah di pihak kita, siapa yang bisa melawan kita?" (Roma 8:31 NLT).


Dengan Allah ada di pihak kita, kita tidak membutuhkan yang lain. Allah plus satu itu sama dengan mayoritas.


Apa ketakutan terbesar kita? Apakah itu memalukan? Kegagalan? Penolakan? Mengecewakan orang lain? Tidak cocok?


Setan menggunakan semua ketakutan ini untuk merampas sukacita kita. Dia tahu apa yang akan membuat kita bahagia, jadi dia menciptakan ketakutan untuk menentang hal-hal itu.


Misalnya, Setan tahu bahwa melakukan apa yang benar akan selalu membuat kita bersukacita. Jadi dia membuat kita takut dengan apa yang orang lain akan pikirkan jika kita melakukan hal yang benar. Dia membuat kita lebih khawatir tentang popularitas kita daripada menyenangkan Allah.


Setan juga tahu bahwa salah satu sumber sukacita terbesar dalam hidup adalah ketika kita berbagi kasih Kristus dengan orang yang tidak percaya. Jadi dia membuat kita takut untuk memberi tahu orang-orang tentang Yesus.


Sebenarnya, untuk menemukan sukacita, kita hanya membutuhkan satu hal. Kita perlu hidup untuk satu pendengar: Allah. Itu adalah jalan Yesus menuju sukacita yang lengkap dan total.


Dia berkata, "Aku telah memberitahumu ini agar sukacitaKu ada di dalam kamu dan agar sukacitamu menjadi lengkap" (Yohanes 15:11 New International Version/NIV).


Kita dapat memiliki kegembiraan dalam hidup, dengan mengetahui bahwa Allah itu ada di pihak kita. Jangan kita takut!


Untuk Kita Renungkan


* Bagaimana Anda melihat ketakutan memengaruhi kehidupan orang yang Anda kasihi?


* Ketakutan apa yang paling merusak hidup Anda?


* Bagaimana kesadaran bahwa Allah ada untuk Anda memengaruhi ketakutan Anda?

Rabu, 20 Maret 2019

Kita Ampuni Karena Allah Telah Mengampuni Kita

 How Do You Forgive?


BY RICK WARREN —


”What we mean is that God was in Christ, offering peace and forgiveness to the people of this world. And he has given us the work of sharing his message about peace.”

2 Corinthians 5:19 (CEV)


In January 1956, five American missionaries headed to the rainforest of the eastern Amazon in Ecuador. They were making a second visit to the Huaorani tribe, which anthropologists said was the most vicious, violent society on the face of the Earth. They had a culture of killing, and studies showed 60 percent of the tribe died by homicide.


As soon as the missionaries got out of the plane, they were speared to death by members of the tribe. The brutal murders made news around the world and were on the covers of Life magazine, Time, and Newsweek. Many newspapers reported the deaths of these men, who included Nate Saint and Jim Elliot.


A couple years later, Elisabeth and Valerie Elliot, wife and daughter of Jim, and Rachel Saint, sister of Nate, moved into the Huaorani village to show love and forgiveness and minister to the people who had killed their families. Eventually, Mincaye, who was the leader of the tribe, and other men who participated in the missionary murders became Christians.


The kind of forgiveness Elisabeth Elliot, Valerie Elliot, and Rachel Saint modeled doesn’t make sense until you have been forgiven by God. So, once you’ve experienced God’s forgiveness, how do you forgive? You do the four things these women did:


Relinquish your right to get even. Romans 12:19 says, “Don’t try to get even. Let God take revenge” (CEV). Leave it up to God. He’ll take care of it, and he’ll do a much better job than you ever could.


Respond to evil with good. How can you tell when you’ve completely forgiven someone? You can actually pray for God to bless the person who hurt you. The Bible says. “Do good to those who hate you, bless those who curse you, pray for those who mistreat you” (Luke 6:27-28 NIV).


Repeat these steps as long as necessary. Peter asked Jesus in Matthew 18:21, “How many times should I forgive someone who does something wrong to me? Is seven times enough?” (CEV). Jesus replied, “Not just seven times, but seventy-seven times!” (Matthew 18:22 CEV). Sometimes forgiveness has to be continual.


Rescue others with the Good News of God’s forgiveness. The Bible says in 2 Corinthians 5:18-20, “God has done it all! He sent Christ to make peace between himself and us, and he has given us the work of making peace between himself and others. What we mean is that God was in Christ, offering peace and forgiveness to the people of this world. And he has given us the work of sharing his message about peace. We were sent to speak for Christ, and God is begging you to listen to our message. We speak for Christ and sincerely ask you to make peace with God.”


Because you’ve been forgiven by God, he expects you to forgive other people. He will help you work through your hurt and give you the grace to forgive those who’ve hurt you.


Talk It Over:


* What do you learn from how Elisabeth and Valerie Elliot and Rachel Saint responded to the murders of their family members?


* Have you been in a situation where you’ve had to forgive someone “not just seven times, but seventy-seven times,” as Matthew 18 says? What gave you the strength to do so?


* Who in your life needs to hear God’s message of forgiveness, peace, and salvation?



Bagaimanakah Kita Mengampuni?


OLEH RICK WARREN -


”Yang kami maksud adalah bahwa Allah ada di dalam Kristus, menawarkan perdamaian dan pengampunan kepada orang-orang di dunia ini. Dan Dia telah memberikan pekerjaan kepada kami untuk membagikan pesanNya tentang perdamaian.”

2 Korintus 5:19 (Contemporary English Version/CEV)


Pada bulan Januari 1956, lima misionaris Amerika pergi ke hutan Amazon timur di Ekuador. Mereka melakukan kunjungan kedua ke suku Huaorani, yang menurut para antropolog adalah masyarakat paling jahat dan paling kejam di muka bumi. Mereka memiliki budaya membunuh, dan penelitian menunjukkan 60 persen suku tersebut meninggal karena pembunuhan.


Begitu misionaris turun dari pesawat, mereka…


Forgive Because God Forgave You


BY RICK WARREN —


”Be kind and compassionate to one another, forgiving each other, just as in Christ God forgave you.”

Ephesians 4:32 (NIV)


You will, unfortunately, be hurt in this life. And many of those hurts will be intentional—the direct results of what people say about you or do to you. In fact, any time you read the word “forgiveness,” you likely instantly call to mind certain heartaches, hurts, and problems from your past. The memories still feel fresh because you’ve been hurt very deeply.


When you’re hurt deeply, it’s often hard to consider forgiving the perpetrators. But the Bible gives you one very important reason you need to forgive.


You forgive others because God forgave you.


The Bible says in Ephesians 4:32, “Be kind and compassionate to one another, forgiving each other, just as in Christ God forgave you” (NIV).


Thinking about how much God has forgiven you will help you be more forgiving of those who have hurt you.


The opposite is also true. If you don’t believe and accept in faith that you’ve been forgiven by God, you’ll likely have a hard time forgiving others. If that’s the case, consider whether you truly believe God has forgiven you. Talk to God about any doubts.


Think of it like this: God has completely wiped your slate clean of sin because of what Jesus Christ did on the cross. All of the things you deserve to be punished for have been cleared away because God has forgiven you. As you accept this truth, you’ll find it increasingly tough to hold a grudge against someone else.


No matter what anyone does to you, you’ll never have to forgive another person more than God has already forgiven you. And he has forgiven you. That’s a promise.


Talk It Over:


* When you hear the word “forgiveness,” what hurts from your past come to mind? Have you forgiven the people who caused those hurts?


* Have you experienced God’s forgiveness? Do you really believe you are forgiven? If you do, then freely forgive others. If you don’t, then ask God to help you truly believe you are forgiven and, in turn, to help you forgive other people.


* How can you express your thanks to God today for his forgiveness?


Kita Ampuni Karena Allah Telah Mengampuni Kita


OLEH RICK WARREN -


”Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.”

Efesus 4:32 (New International Version/NIV)


Sayangnya, kita akan terluka dalam hidup ini. Dan banyak dari rasa sakit itu yang disengaja — akibat langsung dari apa yang dikatakan atau dilakukan orang tentang kita. Faktanya, setiap kali kita membaca kata "pengampunan," kita mungkin langsung teringat sakit hati, luka hati, dan masalah dari masa lalu kita. Kenangan itu masih terasa segar karena kita telah terluka sangat dalam.


Saat kita sangat terluka, seringkali sulit untuk mempertimbangkan untuk mengampuni para pelakunya. Tetapi Alkitab memberi kita satu alasan yang sangat penting yang kita butuhkan untuk mengampuni.


Kita mengampuni orang lain karena Allah telah mengampuni kita.


Alkitab berkata dalam Efesus 4:32, “Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu” (NIV).


Memikirkan betapa Allah telah mengampuni kita akan membantu kita lebih mengampuni orang-orang yang telah menyakiti kita.


Kebalikannya juga benar. Jika kita tidak percaya dan menerima dengan iman bahwa kita telah diampuni oleh Allah, kemungkinan besar kita akan kesulitan mengampuni orang lain. Jika itu masalahnya, kita pertimbangkan apakah kita benar-benar percaya bahwa Allah telah mengampuni kita. Mari berbicara dengan Tuhan tentang keraguan apa pun.


Kita pikirkan seperti ini: Allah telah sepenuhnya menghapus seluruh kotoran dosa kita karena apa yang Yesus Kristus lakukan di kayu salib. Semua hal yang membuat kita pantas dihukum telah dibersihkan karena Tuhan telah mengampuni kita. Saat kita menerima kebenaran ini, kita akan merasa semakin sulit untuk menyimpan dendam terhadap orang lain.


Tidak peduli apa yang orang lain lakukan pada kita, kita tidak perlu mengampuni orang lain lebih dari yang Tuhan telah mengampuni kita. Dan Dia telah mengampuni kita. Itu janji.


Untuk Kita Renungkan:


* Ketika Anda mendengar kata “pengampunan,” apa yang menyakitkan dari masa lalu Anda muncul di benak Anda? Sudahkah Anda memaafkan orang yang menyebabkan rasa sakit itu?


* Pernahkah Anda mengalami pengampunan Tuhan? Apakah Anda benar-benar yakin bahwa Anda telah diampuni? Jika sudah percaya, ampunilah orang lain dengan bebas. Jika tidak, maka mohonlah supaya Tuhan membantu Anda benar-benar percaya bahwa Anda diampuni dan, pada gilirannya, membantu Anda memaafkan orang lain.


* Bagaimana Anda bisa mengungkapkan rasa terima kasih Anda kepada Tuhan hari ini atas pengampunanNya?