dan Aku tidak mengingat-ingat dosamu."
(Yesaya 43:25)
Amy melayani dengan penuh kasih di kota India
selama 55 tahun, termasuk penulis yang produktif. Dalam salah satu
bukunya, If (1953), ia menulis: Jika aku berkata, "Ya, aku memaafkan
perbuatanmu, tetapi tidak dapat melupakannya, " seolah-olah Allah,
yang dua kali sehari membasuh semua pasir di semua pantai di seluruh
muka bumi ini, tidak dapat membasuh ingatan buruk semacam itu dari
pikiranku, maka aku tidak tahu apa-apa tentang kasih Kalvari.
Kasih Kalvari menunjukkan pengampunan Tuhan yang luar biasa bagi
manusia yang patut dibinasakan. Perhatikan teguran Tuhan melalui
Yesaya: umat-Nya telah memberati Tuhan dengan dosa, menyusahi-Nya
dengan kesalahan (ayat 24). Sangat adil jika mereka dibinasakan.
Namun, Tuhan berkenan menghapus dosa mereka, dan tidak lagi
mengingat-ingatnya (ayat 25). Bukankah Tuhan Maha Pengingat? Tak
mungkin Dia lupa dengan pemberontakan mereka. Dia tidak
"mengingat-ingat" menunjukkan bahwa Dia tidak akan mengungkit
dosa-dosa itu untuk menentang dan menghakimi mereka.
Hal "mengampuni" kerap menjadi kendala bagi banyak orang. Ketika
merasa disakiti, diperlakukan tidak adil, dirugikan, atau
dikhianati, tak jarang kita menyimpan amarah terhadap orang yang
menyakiti kita, bahkan dendam. Mungkin kita berkata bahwa kita
bersedia memaafkan, tetapi hati kita tidak. Siapakah kita?
Orang-orang yang patut dimurkai dan dibinasakan! Namun, Allah
bersedia mengampuni kita dan melupakan dosa-dosa kita! Lebih
hebatkah kita dari Allah sehingga kita tidak harus memaafkan sesama
kita dan melupakan kesalahannya? Harapkanlah anugerah dan
pertolongan-Nya, lalu ampunilah dan lupakanlah.
PENGAMPUNAN ALLAH YANG SEMPURNA MEMAMPUKAN SESEORANG
MELAKUKAN HAL YANG SAMA TERHADAP SESAMANYA.