Jumat, 25 Desember 2015

SUKACITA NATAL



" Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar. "
( YESAYA 9 : 1 )

 Natal yang kita peringati hari ini adalah sebuah perayaan datangnya Yesus sebagai Mesias Terang dan Juru Selamat bagi umat manusia.

Kelahiran dan kedatangan-NYA ke dunia membuka babak baru dalam kehidupan setiap hati manusia, dimana dunia yang dikuasai kegelapan dosa. kini telah melihat Terang Yang Besar. Terang itulah yang menerangi segala penjuru dunia, sehingga tidak ada lagi tempat untuk kegelapan.

" Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. "
( YESAYA 9 : 5 )

" Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. "
( 2 KORINTUS 5 : 17 )


" Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. "
( LUKAS 2 : 11 )

" Supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya. "
( EFESUS 4 : 23 - 24 )

Sebuah kado Natal terindah adalah ketika Yesus lahir di hati setiap insan manusia. Dan kegelapan dosa manusia lama kita hanya dapat terusir ketika Terang itu dipersilahkan hadir serta tinggal dalam manusia baru kita yang semakin serupa dan segambar dengan Allah.


NATAL tidak akan pernah berarti sebelum kita menerima Yesus didalam hati kita. Untuk itu mari sambut kedatangan-NYA guna menerima keselamatan yang Yesus telah persiapkan atas kehidupan kita, dengan meninggalkan manusia lama kita yang penuh dosa dan menggantinya menjadi manusia baru yang penuh Kasih di dalam Kristus. Itulah inti makna NATAL yang sesungguhnya.

Dan sekarang pertanyaannya adalah sudahkah kita mengalami Kristus yang lahir di hati kita..?? Sudahkah kita mengalami perubahan hidup karena-NYA..?? Sambutlah DIA dengan segenap hati dan terimalah DIA dengan sepenuh hati. Amin.


Rabu, 23 Desember 2015

PDT DR IR NIKO NJOTORAHARDJO: "PERSEMBAHAN BUAH SULUNG"

PERSEMBAHAN BUAH SULUNG
Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya. (Amsal 3:9-10)
Salah satu pesan TUHAN melalui Gembala Sidang / Pembina adalah bahwa ditengah goncangan yang semakin dahsyat kedepan ini, salah satunya adalah kita harus dengan benar mengembalikan persepuluhan dan mempersembahkan persembahan khusus. Berkaitan dengan persembahan khusus, diawal tahun 2016 nanti, tepatnya di awal bulan Februari kita akan bersama-sama membawa persembahan sulung, yakni seluruh penghasilan yang kita peroleh di bulan Januari 2016. Mengapa dan bagaimana kita dapat mempraktekkan memberi buah sulung? Akan kita pelajari bersama-sama, sehingga kita bisa mempersiapkan diri sebaik mungkin.
Mengapa kita memberikan persembahan buah sulung?
1. Memberikan Persembahan Buah Sulung berarti Menghormati TUHAN Dengan Yang Pertama Dan Terbaik!
"Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu,.." (Amsal 3:9).
Dengan memberikan persembahan buah sulung berarti kita memuliakan TUHAN dengan harta kita. Didalam Maleakhi 1:13-14, TUHAN menyatakan bahwa nilai dan besarnya persembahan kita kepada Tuhan menggambarkan seberapa kita mencintai Tuhan dan seberapa kita takut akan Dia. Takut akan Allah yang diekspresikan dengan pemberian yang terbaik, akan membuat kita bertemu dengan kelimpahan dari TUHAN seperti yang dialami Abraham di Kejadian 22:11-18.
2. Meneladani BAPA dan tokoh-tokoh Iman dalam Alkitab.
Memberikan yang pertama dan terbaik (buah sulung) juga merupakan teladan dari ALLAH BAPA. BAPA telah memberikan yang terbaik, yang paling berharga yaitu YESUS KRISTUS kepada kita (1 Korintus 15:20). Untuk alasan itulah Yesus turun ke dunia menjadi manusia.
Beberapa tokoh iman di Alkitab yang memberikan persembahan berdasarkan prinsip buah sulung adalah:
· Habel mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya (Kejadian 4:4).
· Abraham merelakan putra tunggalnya yang sulung, yang amat dikasihinya sebagai korban bakaran bagi Tuhan (Kejadian 22).
· Janda di Sarfat mendahulukan Elia dengan memberikan makanan terakhirnya (1 Raja-raja 17). Janda ini adalah satu-satunya janda di Israel yang bertahan hidup di tengah kelaparan yang hebat yang melanda seluruh negeri (Lukas 4:25-26).
Kapan kita memberikan persembahan buah sulung?
Ada yang beranggapan buah sulung hanya diberikan satu kali saat kita mendapat penghasilan pertama saat memulai usaha atau pekerjaan yang baru. Namun dalam Nehemia 10:35 dikatakan :
“Lagipula setiap tahun kami akan membawa ke rumah TUHAN hasil yang pertama dari tanah kami dan buah sulung segala pohon.”
Persembahan buah sulung kita bawa SETIAP TAHUN. Dengan demikian buat kita sekarang ini, buah sulung adalah seluruh penghasilan kita yang pertama setiap tahunnya, dengan kata lain buah sulung adalah seluruh penghasilan pertama di bulan Januari yang akan kita persembahkan di bulan Februari setap tahunnya.
Tips-Tips Praktis untuk dapat mempraktekkan memberi persembahan buah sulung :
1. Bulatkan tekad untuk taat melakukan perintah TUHAN memberikan persembahan buah sulung.
2. Setiap akhir tahun biasanya kita yang bekerja menerima bonus, THR Natal atau gaji ke-13, jangan dihabiskan! tapi sisihkan untuk memenuhi keperluan/kebutuhan kita di bulan Januari. Sehingga seluruh penghasilan di bulan Januari dapat kita simpan untuk dipersembahkan sebagai buah sulung.
3. Jauhkan keraguan dan lawan setiap ‘godaan’ yang mencoba menggagalkan kita untuk memberikan buah sulung.
4. Lakukan dengan seganap hati, percaya akan janji penyertaan TUHAN serta ucapan syukur. DIA akan memelihara, memberkati, menumbuhkan, menambahkan dan memperluas sampai ke kapasitas yang sangat besar, karena Dia adalah Allah yang memberi pertambahan (Mazmur 115:14).
Refleksi / Perenungan :
Banyak pandangan yang beredar di dunia maya (internet) berkaitan dengan pengajaran mengenai persembahan buah sulung. Ada yang pro (mengajarkan untuk mempersembahkan buah sulung), tapi ada juga yang kontra (mengajarkan bahwa buah sulung hanya berlaku bagi orang Israel pada masa hukum Taurat) yang menampilkan begitu detail kupasan Alkitab dalam terjemahan bahasa asli (Ibrani) dari Kitab Keluaran, Uniknya tidak satupun dari kupasan yang kontra terhadap persembahan buah sulung mengupas secara rinci ayat Amsal 3:9-10 yang kita baca diawal tulisan ini. Mengapa demikian? Apakah mereka sungguh ingin memberikan pengajaran yang benar kepada jemaat TUHAN atau sekedar mencari pembenaran diri sendiri karena tidak memberikan persembahan sulung?
Disadari atau tidak, salah satu sifat manusia adalah memilah-milah tugas atau perintah. Jika perintah yang diberikan enak menurut daging, maka akan dilakukan, tapi jika tidak mengenakkan menurut daging maka manusia akan berupaya mencari-cari alasan serta dukungan (pembenaran) untuk tidak melakukannya. Marilah kita taat sekalipun tidak terlalu mengerti. Percayalah ketaatan membuka pintu berkat dalam hidup kita.
Amin

Selasa, 22 Desember 2015

ISTRI BIJAKSANA 💕 ~




sumber: sahabat doa
Ada seorang pria, tidak lolos ujian masuk universitas, orang tuanya pun menikahkan ia dengan seorang wanita.
Setelah menikah, ia mengajar di sekolah dasar. Karena tidak punya pengalaman, maka belum satu minggu mengajar sudah dikeluarkan.
Setelah pulang ke rumah, sang istri menghapuskan air mata nya, menghiburnya dengan berkata: "Banyak ilmu di dalam otak, ada orang yang bisa menuangkannya, ada orang yang tidak bisa menuangkannya. Tidak perlu bersedih karena hal ini. mungkin ada pekerjaan yang lebih cocok untukmu sedang menantimu."
Kemudian, ia pergi bekerja keluar, juga dipecat oleh bosnya, karena gerakannya yang lambat.
Saat itu sang istri berkata padanya, kegesitan tangan-kaki setiap orang berbeda, orang lain sudah bekerja beberapa tahun lamanya, dan kamu hanya belajar di sekolah, bagaimana bisa cepat?
Kemudian ia bekerja lagi di banyak pekerjaan lain, namun tidak ada satu pun, semuanya gagal di tengah jalan.
Namun, setiap kali ia pulang dengan patah semangat, sang istri selalu menghiburnya, tidak pernah mengeluh.
Ketika sudah berumur 30 tahun-an, ia mulai dapat berkat sedikit melalui bakat berbahasanya, menjadi pembimbing di sekolah luar biasa tuna rungu wicara.
Kemudian, ia membuka sekolah siswa cacat, dan akhirnya ia bisa membuka banyak cabang toko yang menjual alat-alat bantu orang cacat di berbagai kota.
Ia sudah menjadi bos yang memiliki harta kekayaan berlimpah.
Suatu hari, ia yang sekarang sudah sukses besar, bertanya kepada sang istri, bahwa ketika dirinya sendiri saja sudah merasakan masa depan yang suram, mengapa engkau tetap begitu percaya kepada ku?
Ternyata jawaban sang istri sangat polos dan sederhana.
Sang istri menjawab: sebidang tanah, tidak cocok untuk menanam gandum, bisa dicoba menanam kacang, jika kacang pun tidak bisa tumbuh dengan baik, bisa ditanam buah-buahan; jika buah-buahan pun tidak bisa tumbuh, semaikan bibit gandum hitam pasti bisa berbunga. karena sebidang tanah, pasti ada bibit yang cocok untuknya, dan pasti bisa menghasilkan panen dari nya.
Mendengar penjelasan sang istri, ia pun terharu mengeluarkan air mata. Keyakinan kuat, katabahan serta kasih sayang sang istri, bagaikan sebutir bibit yang unggul;
Semua prestasi pada dirinya, semua adalah keajaiban berkat bibit unggul yang kukuh sehingga tumbuh dan berkembang menjadi kenyataan.
Di dunia ini tidak ada seorang pun adalah sampah. hanya saja tidak ditempatkan di posisi yang tepat.
Setelah membaca cerita ini, jangan dibiarkan saja, sharing dan teruskan ke orang lain, Anda adalah orang yang berbahagia.
Delapan kalimat di bawah ini, semuanya adalah intisari kehidupan:
1. Orang yang tidak tahu menghargai sesuatu, biarpun diberi gunung emas pun tidak akan bisa merasakan kebahagiaan.
2. Orang yang tidak bisa toleransi, seberapa banyak teman pun, akhirnya semua akan meninggalkannya.
3. Orang yang tidak tahu bersyukur, seberapa pintar pun, tidak akan sukses.
4. Orang yang tidak bisa bertindak nyata, seberapa cerdas pun tidak akan tercapai cita-cita nya.
5. Orang yang tidak bisa bekerjasama dengan orang lain, seberapa giat bekerja pun tidak akan mendapatkan hasil yang optimal.
6. Orang yang tidak bisa menabung, terus mendapatkan rejeki pun tidak akan bisa menjadi kaya.
7. Orang yang tidak bisa merasa puas, seberapa kaya pun tidak akan bisa bahagia.
8. Orang yang tidak bisa menjaga kesehatan, terus melakukan pengobatan pun tidak akan berusia panjang.
 

Kamis, 10 Desember 2015

~ KASIH YANG MENYATUKAN ~




Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa. (1 Petrus 4:8)


Hidup dalam sebuah ikatan membutuhkan kasih. Ikatan suami istri, ikatan keluarga, ikatan rohani yaitu gereja kita membutuhkan kasih. Rasul Petrus memberi nasehat kepada jemaad di Asia kecil, penerima suratnya agar mereka saling mengasihi, sebab kasih menutupi banyak dosa. Membangun hubungan tidak akan selalu mulus, tidak akan berlangsung indah-indah saja. Dosa pasti muncul, sebab justru ketika orang percaya berkomitmen untuk saling mengasihi, Iblis tidak senang, ia akan berusaha menghancurkan.

Dosa dapat menyebabkan gesekan, kesalahpahaman bahkan pertengkaran. Dalam kondisi seperti itulah dibutuhkan kasih. Nah dalam hal mengasihi, harus ada yang memulai. Jika masing masing bersikeras merasa diri benar, maka kasih tidak akan muncul. Harus ada seseorang yang sadar, bahwa mereka bersaudara, bahwa mereka terikat dalam suatu ikatan komitmen hidup bersama, tidak ada kata berpisah, dan harus sadar bahwa dalam setiap pertengkaran tidak ada yang 100% benar dan 100% salah, pasti kedua belah pihak mempunyai andil sekecil apapun.

Dalam suatu percekcokan yang paling saya ingat antara Bapak dan Ibu saya ialah ketika cekcok, bapak berdiri dari tempat duduk, mengambil dua lembar kertas dan berkata pada Ibu, “ayo daftarkan semua hal yang kita tidak saling sukai”. Ibu kemudian mulai menulis . Bapak memandang Ibu sejenak, dan kemudian menulis dikertasnya. Ibu menulis lagi, sejenak berhenti memandang Bapak, kemudian menulis lagi, demikian juga dengan Bapak. Akhirnya keduanya selesai. “ayo kita tukar kertas” kata Bapak, mereka saling memberikan daftar keluhan mereka, “kembalikan punyaku.” Kata Ibu ketika melihat kertas Bapak. Ternyata dari atas sampai kebawah kertas Bapak menulis, “aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku mencintaimu.”



Ketika saudara terlibat konflik, ingatlah bahwa saudara mempunyai andil dalam menyebabkannya, ingatlah komitmen saudara untuk hidup bersama. Ulurkan kasih.



dari berbagai sumber