Kamis, 01 April 2021

KehendakMu, jadilah

 “Kehendak-Mu, jadilah!”


BACAAN PAGI: Yohanes 13:31-35

BACAAN MALAM: Mazmur 116:1-9


Matius 26:39b

“Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu daripada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.”


Yesus berdoa di Taman Getsemani bergumul penuh untuk mempersiapkan kematian-Nya yang telah di ambang pintu. Dalam doa Ia pergumulkan agar kematian-Nya dapat menggantikan hukuman bagi dosa-dosa umat manusia sebagai harga tebusan yang penuh. Di tengah kengerian akan kematian itu, Yesus memohon kepada Allah, Bapa-Nya, sebagaimana nas kita hari ini, sekiranya mungkin tidak harus melalui salib. Pernyataan Yesus ini mengungkapkan betapa mengerikannya salib itu. Itu bukan sekadar kematian sebagaimana layaknya harus dilalui semua orang. Namun itulah yang harus Ia pikul, sebagai akibat dosa Adam dan Hawa sampai kepada semua keturunannya, yakni kita saat ini serta anak-cucu dan keturunan kita kelak. Itulah yang dimaksudkan sebagai cawan yang ingin dihindari oleh semua orang bahkan oleh Yesus sendiri. Bahwa hukuman dosa itu sungguh adalah sebuah kenyataan, bukan hanya cerita isapan jempol yang dengan mudah dikisahkan.


Yesus merasakan dan mengungkapkan keinginan yang wajar untuk meluputkan diri dari kematian. Namun Ia juga mengungkapkan kesediaannya menerima kehendak Bapa. Dalam kematian Yesus di kayu salib pada peringatan Jumat Agung besok, marilah kita merenungkan dosa-dosa kita. Oleh karena dosa-dosa kitalah Yesus harus menghadapi kematian. Itu dijalani-Nya dengan rasa penuh ketakutan, namun dengan rela Dia pilih. Dengan penuh kesadaran Yesus memilih salib yang seharusnya kitalah yang memikulnya. Namun Dia bersedia tunduk kepada semua untuk menebus dan keselamatan kita. 


Bagaimana kini respons kita? Menuruti teladan Kristus ini, kita juga harus bersedia minum dari cawan paling pahit yang Tuhan taruhkan atas kita untuk berjuang demi kasih terhadap sesama kita. Supaya lebih menjadi perhatian kita menguduskan hati dalam setiap masalah yang kita hadapi, daripada menyingkirkannya apalagi menyingkirkan orang lain. Hendaklah kita berjaga dan berdoa, dan terus berharap kepada Tuhan untuk menopang kita agar dapat selamat melalui setiap masalah. Supaya sebagaimana Yesus, begitulah juga kita berkata: "Janganlah seperti yang kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki!" Mari, “Ikutlah Yesus!” Amin!


Doa: 🙏

“Mengikuti teladan yang telah Engkau beri, kami mau menjalani setiap masalah dan pergumulan kami dalam doa sebagai Engkau, ya Yesus. Kehendak-Mu jadilah! Amin!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar