Sabtu, 01 Mei 2021

How to Be Wise in Relationships

 How to Be Wise in Relationships


BY RICK WARREN —


”Any fool can start arguments; the honorable thing is to stay out of them.”

Proverbs 20:3 (GNT)


Wise people are peacemakers, not troublemakers. Wise people don’t carry a chip on their shoulder. They’re not always looking for a fight. And they don’t intentionally antagonize other people. 


The fact is, if you’re around someone for any length of time, you’ll figure out what irritates that person. Then you may file that information in the back of your mind as a tool to use when you get in an argument. When that person says something that hurts, offends, or slights you in any way, you pull out that information and use it against them. You push the hot button. And it works every time!


You know what the Bible calls this kind of behavior? Stupid! It doesn’t get you any closer to resolution or help your relationship. In fact, it hurts the relationship. It’s not wise.

Proverbs 20:3 says, “Any fool can start arguments; the honorable thing is to stay out of them” (GNT). 


We all use counterproductive strategies in relationships. They’re hurtful, they’re harmful, and they don’t get you what you want. But when we lack wisdom, we use them anyway.


Here are just a few of these counterproductive strategies:


1. Comparing. Never compare your wife, your husband, your kids, your boss, or anyone else—because each person is unique. Comparing antagonizes anger.


2. Condemning. When you start laying on the guilt in a relationship, you get the opposite of what you expect. It doesn’t work, and it’s foolish.


3. Contradicting. William James, the famous psychologist, said, “Wisdom is the art of knowing what to overlook.” Some things just aren’t worth your attention; you simply need to overlook them.


The Bible says in Proverbs 14:29, “A wise man controls his temper. He knows that anger causes mistakes” (TLB). Have you ever said or done anything out of anger? We all have! When you get angry, your intelligence goes out the window. You say and do foolish things that are self-defeating.


Have you ever thought about the fact that there is only one letter difference between “anger” and “danger”? When you get angry, you are in dangerous territory. You are about to hurt others—and yourself—with your own anger.


The good news is that you don’t have to let your anger get the best of you. You can choose to be a peacemaker, not a troublemaker. Follow the wise advice of Proverbs: Control your temper and stay out of arguments. You—and the people you’re in relationship with—will be glad you did.


Talk It Over:


* What counterproductive strategies have you used in relationships? How have they backfired on you?


* How has your own anger hurt you or the people around you?


* When have you chosen to stay out of an argument or to control your temper? What was the result?


Bagaimana Menjadi Bijaksana dalam Pergaulan


OLEH RICK WARREN -


”Setiap orang bodoh bisa memulai pertengkaran; yang terhormat adalah yang menjauhinya.”

Amsal 20: 3 (Good News Translation/GNT)


Orang bijak adalah pembawa damai, bukan pembuat onar. Orang bijak tidak membawa chip kebenciandi bahu mereka. Mereka tidak selalu mencari pertengkaran. Dan mereka tidak dengan sengaja membuat marah orang lain.


Faktanya adalah, jika kit berada di sekitar seseorang untuk waktu yang lama, kita akan mengetahui apa yang membuat orang itu kesal. Kemudian kita dapat menyimpan informasi itu di belakang pikiran kita sebagai alat untuk digunakan saat kita berdebat. Ketika orang itu mengatakan sesuatu yang menyakiti, menyinggung, atau menghina kita dengan cara apa pun, kita bisa menarik informasi itu dan menggunakannya untuk melawannya. Kita menekan tombol panas. Dan itu berhasil setiap saat!


Tahukah kita apa yang Alkitab sebut tentang perilaku semacam ini? Bodoh! Itu tidak membuat kita semakin mendekati janji kita atau membantu pergaulan kita. Faktanya, itu merusak hubungan. Itu tidak bijaksana.

Amsal 20: 3 mengatakan, “Setiap orang bodoh dapat memulai pertengkaran; yang terhormat adalah menjauhinya” (GNT).


Kita semua menggunakan strategi kontraproduktif itudalam pergaulan. Itu menyakitkan, itu berbahaya, dan itu tidak mendapatkan apa yang kita inginkan. Tetapi ketika kita kekurangan kebijaksanaan, kita tetap menggunakannya.


Berikut adalah beberapa dari strategi kontraproduktif ini:


* 1. Membandingkan.* Jangan kita pernah membandingkan istri kita, suami kita, anak-anak kita, atasan kita, atau orang lain — karena setiap orang itu unik. Membandingkan akan membuat amarah.


* 2. Mengutuk.* Ketika kita mulai bertumpu pada rasa bersalah dalam suatu hubungan, kita mendapatkan kebalikan dari apa yang kita harapkan. Itu tidak berhasil, dan itu bodoh.


* 3. Mempertentangkan.* William James, psikolog terkenal, berkata, "Hikmat adalah seni untuk mengetahui apa yang harus diabaikan." Beberapa hal tidak menarik perhatian kita; kita hanya perlu mengabaikannya.


Alkitab berkata dalam Amsal 14:29, “Orang bijak mengendalikan amarahnya. Dia tahu bahwa kemarahan menyebabkan kesalahan” (TLB). Pernahkah kita mengatakan atau melakukan sesuatu karena marah? Kita semua pernah! Ketika kita marah, kecerdasan kita keluar dari jendela. Kita mengatakan dan melakukan hal-hal bodoh yang merugikan diri sendiri.


Pernahkah kita berpikir tentang fakta bahwa dalam bahasa Inggris hanya ada satu huruf yang membedakan antara "amarah" (anger) dan "bahaya" (danger)? Saat kita marah, kita berada di wilayah berbahaya. Kita akan menyakiti orang lain — dan diri kita sendiri — dengan amarah kita sendiri.


Kabar baiknya adalah kita tidak harus membiarkan amarah menguasai kita. Kita bisa memilih menjadi pembawa damai, bukan pembuat onar. Kita ikuti nasihat bijak Amsal: Kita kendalikan amarah kita dan kita jauhi argumen. Kita — dan orang yang berhubungan dengan kita — akan senang jika kita melakukannya.


Untuk Kita Renungkan:


* Strategi kontraproduktif apa yang telah Anda gunakan dalam pergaulan? Bagaimana itu menjadi bumerang bagi Anda?


* Bagaimana kemarahan Anda sendiri menyakiti Anda atau orang-orang di sekitar Anda?


* Kapan Anda memilih untuk tidak berdebat atau mengendalikan amarah Anda? Apakah hasilnya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar