Kamis, 31 Juli 2014

BERSYUKUR SELALU






Baiklah aku menyanyi bagi TUHAN, sebab Ia tinggi luhur, kuda dan penunggangnya dilemparkan-Nya ke dalam laut. (Keluaran 15:1)



BERSYUKUR SELALU

Bersyukur selalu bagi kasihMu
di dalam hidupku
Takkan ku ragu atas rencanaMu
tuk masa depanku

Sbagai Bapa yang baik
takkan pernah Kau melupakanku
Sbagai Bapa yg sangat baik
takkan pernah Kau meninggalkanku

Reff:
Ku kan menari dan bersuka
karnaMu oh Yesusku
dan ku kan minum airMu
bagai rusa rindu selalu
ku hidup dalamMu
dan hidupMu di dalamku
Oh Yesusku
Kau sangat kucinta



Bangsa Israel sangat bersukacita saat mereka dilepaskan dari tanah perbudakan di Mesir. Tempat yang selama ini membuat mereka menderita, penuh dengan cambuk dan tendang. Tiada henti-hentinya mereka menyanyikan ucapan syukur bagi yang Mahatinggi. Mereka bisa melihat bahwa Allah memperhatikan penderitaan dan rintihan kesakitan mereka.Mereka bersorak dan berseru mengagungkan nama Tuhan. 

                         
Tetapi, pada saat mereka dibawa melewati padang gurun, mereka mulai bersungut-sungut dan menyalahkan Tuhan. Puji-pujian dan ucapan syukur dalam sekejap hilang dari bibir mereka dan digantikan dengan sungut-sungut. Mereka hanya melihat Tuhan ada saat segala sesuatu terasa baik dan menyenangkan. Mata mereka tertutup saat mereka mulai bosan dan tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan.




Ketika segala sesuatu dalam kehidupan kita baik-baik saja dan terjadi hal-hal yang membanggakan kita, penuh berkat melimpah dan sukacita, kita akan dengan mudah mengucap syukur dan memuji Allah.
Tetapi jika doa-doa kita sepertinya tidak dijawab, Allah seperti diam dan mengizinkan kegagalan menghampiri hidup, bisakah kita tetap mengucap syukur dan memuji Dia?
Hal seperti itu sering terjadi dengan kita. Kita sering diperhadapkan dengan hal-hal yang pelik, segalanya berantakan, dan hidup terasa sulit. Seakan Tuhan tidak ada. Tidak terlihat sedikitpun pengharapan akan adanya pemulihan. Dalam keadaan seperti itu, masih bisakah kita memuji Tuhan dan bersyukur kepada Tuhan? Masihkah sukacita kita meluap? 




                   

Senin, 28 Juli 2014

HANYA DEKAT ALLAH SAJA AKU TENANG



sumber:  Sahabat Doa...


Setiap orang mendambakan ketenangan dalam hidup ini. Tetapi sayangnya, banyak orang mencari ketenangan dengan cara yang salah. Uang, jabatan, dan berbagai kesenangan dunia lainnya.., seringkali dikejar banyak orang demi sebuah “ketenangan” jiwa

Banyak orang berpikir, dengan memiliki banyak uang, memiliki jabatan dan kedudukan yang terhormat, dan segala harta kekayaan lainnya..maka hati dan jiwa mereka akan tenang dan hidup bahagia


Tetapi sesungguhnya, ketenangan yang sejati hanya terletak pada kedekatan kita dengan Tuhan dan seberapa dekat kita mengenalNya..

Ketenangan yang sejati, akan kita rasakan ketika kita mengenal Tuhan sebagai sumber segala sesuatu dalam kehidupan kita..


Orang yang dekat dengan Tuhan, bukan berarti orang yang hidup tanpa masalah. Karena Jika demikian, kita tidak akan pernah belajar menjadi kuat serta dewasa. Dan Kita tidak bisa menjadi pemenang, tanpa perjuangan.


Tetapi orang yang hidup dekat dengan Tuhan adalah orang yang yang tetap memiliki ketenangan sekalipun di tengah pergumulan, karena ia kenal siapa Tuhan yang ia percaya..

Ketenangan adalah sikap yang muncul dari keyakinan bahwa TUHAN sepenuhnya memegang kendali atas hidup kita.


TUHAN ada di tengah segala sesuatu yang telah, yang sedang dan yang akan terjadi..!!

So, jika anda mendambakan ketenangan…., kuncinya “jangan jauh-jauh dari Tuhan..!!”



"Hanya dekat Allah saja aku tenang, daripadaNyalah keselamatanku. Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah. » (Mazmur 62:2-3)..


Sabtu, 19 Juli 2014

MELAYANI ANAK-ANAK



Demikian juga Bapamu yang di surga tidak menghendaki salah seorang dari anak-anak ini hilang (Matius 18:14)

 
Hans dan Paula, suami istri yang berkonsentrasi pada pelayanan anak, mengemukakan sebuah penghitungan statistik, bahwa saat ini populasi anak-anak di seluruh dunia, adalah yang terbanyak dari masa-masa sebelumnya. Ada banyak anak anak di dunia, yang belum mendengar tentang Kristus!

Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita untuk terus bekerja membagikan Injil, sebab masih banyak "domba tersesat" yang perlu diselamatkan, khususnya anak-anak.

Di Indonesia sendiri, bukankah jumlah anak-anak juga begitu besar untuk kita layani? Maka seperti Yesus berbelas kasih melihat lima ribu jiwa "kelaparan" di padang, kita pun perlu turut bekerja memberi mereka "makan", yakni Injil itu sendiri, bahwa "Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Dia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci"
(1Korintus 15:3,4).

Jika kita adalah seorang pelayan anak, sudahkah pengajaran yang kita sampaikan membuat anak-anak sungguh meminta Kristus memimpin hidup mereka? Tak sekadar mereka pintar menghafal cerita Alkitab dan menyanyi lagu rohani? 

Jika kita adalah orangtua, sudahkah anak-anak kita sungguh-sungguh menerima Kristus untuk masuk dan bertakhta di hati? Jika kita menyebut diri "murid Kristus", sudahkah anak-anak yang tinggal di sekeliling kita mendengar berita tentang keselamatan
yang ada di dalam Dia? Tuhan tak ingin "seorang pun dari anak-anak ini hilang" (ayat 14). 

Sudahkah anak-anak yang ditempatkan Tuhan di sekitar kita mendengar Injil yang menyelamatkan itu?


ANAK-ANAK HARUS DENGAR BERITA YANG MEMBUKA PINTU SURGA, KARENA ANAK-ANAK ADALAH PEMILIK SURGA
       

Jumat, 18 Juli 2014

LEMAH LEMBUT





Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi (Matius 5:5)


                            
Ketika pertengkaran hebat terjadi antara ayah dan putranya, Frans ........ sampai keluar kalimat dari ayahnya "Kalau kamu tidak bertobat, tinggalkan rumah ini!" seru ayahnya kepada, anaknya, yang terlibat pergaulan bebas. Frans langsung minggat. Menyewa indekos.
 Suatu malam ayahnya ditelepon seseorang. "Anakmu ada di penjara. Ia terlibat perdagangan narkoba!" Segera sang ayah mencarinya di penjara, tetapi anaknya tidak ada di situ.
Ternyata berita telepon itu salah sambung. Maka, sang ayah ber-usahamencari tempat kos Frans. Menjelang subuh baru ketemu. Anaknya itu sedang tidur. Ia masuk ke kamarnya, berlutut dan memeluknya, lalu berkata: "Frans, kamu baik-baik saja, kan? Ayah sayang pada-mu!"
Ketika Frans melihat kelemahlembutan ayahnya, hatinya pun tersentuh. Ia pun pulang dan bertobat.
 
Kelemahlembutan kadang dipandang sebagai kelemahan. Orang lebih sukabersikap keras untuk menunjukkan kuasa dan wibawa. Padahal kelemahlembutan lebih ampuh!
 Ketika Paulus ber-kunjung ke Tesalonika, para lawannya telah menghasut jemaat. Paulus dituduh gagal menjalankan misinya, sehingga dianiaya di Filipi. Menghadapi hasutan itu, Paulus tidak bersikap keras dengan menunjukkan otoritasnya sebagai rasul. Ia tidak menghabisi para lawannya, atau membesarkan diri untuk merebut simpati. Namun, ia bersikap seperti ibu yang mengasuh anaknya. Lemah lembut. Berusaha mendengar dan memahami kebutuhan mereka. Belajar merendah dan melayani. Sikap itulah yang membuatnya disegani.
 
Apakah Anda dikenal sebagai orang yang kasar atau lemah lembut? Pemarah atau mudah mengalah? Suka memotong pembicaraan atau membiarkan orang lain berbicara?  Jika Anda mau dihormati, terapkan kelemahlembutan
 

KELEMAHLEMBUTAN ADALAH SENJATA UNTUK MENGALAHKAN HATI YANG KERAS

Kamis, 17 Juli 2014

DOA BAGI BANGSA





Ya Tuhan, berikanlah kemenangan kepada raja! Jawablah kiranya kami pada waktu kami berseru! (Mazmur 20:10)



                          
Sebagai bagian dari bangsa Indonesia, kita terkadang gamang menyaksikan fenomena yang terjadi di negara ini. Banyak pemimpin bangsa yang seharusnya menjadi teladan dan panutan rakyat, tetapi satu demi satu menunjukkan kerakusannya demi kekuasaan. Kita pun menjadi galau dengan masa depan bangsa ini. Akan mewarisi apa kelak anak cucu kita? Utangkah? Kemiskinankah? Atau apa? 
Akan tetapi, kalau ditanya balik, apa sumbangan positif kita untuk bangsa ini? Kita akan gagap menjawabnya. Malahan kita balik bertanya, siapakah saya ini, sehingga dapat memberikan sesuatu yang positif? Apakah memang benar, kita tidak berdaya dan tidak bisa berbuat apa-apa untuk bangsa kita? Saya kira tidak. Sekecil apa pun, kita bisa berperan dan memberikan sumbangan positif pada bangsa ini, asal mau. 
Mulailah dengan berdoa, baik secara pribadi, maupun menggalang rekan-rekan di persekutuan. Namun, jangan asal berdoa. Bukankah doa "klasik" kita setiap minggu di gereja, tetapi berdoa agar Tuhan memberikan hikmat kepada pemimpin negara agar bisa memimpin rakyat dengan bijaksana?  Mazmur ini merupakan doa umat agar Allah melindungi raja.  Tujuannya bukanlah untuk meminta pengampunan dosa, melainkan untuk mencari perkenan Allah. Ketika Allah merespons, Dia akan menyatakan kehadiran dan perkenan-Nya dengan memberikan kemenangan kepada raja. 

DALAM KEADAAN KRITIS, BUKAN MENGELUH YANG DIPERLUKAN. MENGELUH JUSTRU MEMBUAT KITA LETIH DAN TAK MAMPU MEMBERI ARTI.




Selasa, 15 Juli 2014

BERNYANYILAH!



Pujilah Tuhan! Sebab baiklah memuji Dia, dan menyenangkan untuk menyanyikan pujian bagi-Nya! (Mazmur 147:1)




Bernyanyi melatih jantung dan paru-paru, serta melepaskan endorfin yang membuat kita merasa senang. Bernyanyi juga meningkatkan kapasitas paru-paru, memperbaiki postur tubuh, dan membersihkan saluran pernapasan. Bernyanyi itu baik untuk kesehatan.  
Jika kita  bernyanyi dengan benar, maka kesehatan perut dan otot-otot punggung dapat terjaga dengan baik. Menurut sebuah penelitian, bernyanyi juga dapat meningkatkan jumlah protein dalam sistem kekebalan tubuh.
Pemazmur juga demikian, bahkan lebih dari itu, bukan hanya bermanfaat bagi kesehatan tubuh, ia menggarisbawahi bahwa bernyanyi juga baik bagi kehidupan rohani kita. 

Pemazmur menggambarkan bernyanyi sebagai baik, menyenangkan, dan indah. Baik karena merupakan salah satu bentuk pujian kepada Tuhan, suatu ibadah. Tuhan sendirilah tujuan dan pusat seluruh pujian kita (ayat 1, 7). 
Menyenangkan karena mendatangkan  sukacita; memuji dan mengagungkan Tuhan akan mendatangkan kesenangan surgawi bagi orang kudus. 
Indah atau layak karena sudah selayaknya kita menghormati Sang Pencipta. Sebagai umat yang diciptakan menurut rupa dan gambar-Nya, ketika kita menghormati Tuhan, sesungguhnya kita juga sedang menghargai dan mensyukuri kehidupan yang dikaruniakan-Nya.
Nyanyian pujian  selalu hadir dalam ibadah bersama umat Tuhan. Namun, apakah kita secara pribadi juga mengembangkan kebiasaan untuk menyanyikan pujian bagi Dia? Bagaimana kalau mulai hari ini kita berkomitmen untuk menyanyikan paling tidak satu lagu pujian setiap hari?
 


SUDAHKAH KITA MENAIKKAN  PUJIAN YANG LAYAK BAGI TUHAN ??

Minggu, 13 Juli 2014

UNTUK SEGALA SESUATU ADA SAATNYA


 Foto: ~ <3 Untuk Segala Sesuatu Ada Saatnya <3 ~

Shalom sahabat-sahabat yang dikasihi Tuhan,

Alkitab mencatat dalam Pengkhotbah 3:1-8,
bahwa:

"Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya.

Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam;

ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan; ada waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun;

ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari;

ada waktu untuk membuang batu, ada waktu untuk mengumpulkan batu; ada waktu untuk memeluk, ada waktu untuk menahan diri dari memeluk;

ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi; ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang;

ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk menjahit; ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara;

ada waktu untuk mengasihi, ada waktu untuk membenci; ada waktu untuk perang, ada waktu untuk damai."

Oleh karena itu;

Jika DERITA akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti dijalani dengan sepedih rasa,
Sedang KETEGARAN akan lebih indah dikenang nanti.

Jika KESEDIHAN akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa tidak DINIKMATI saja,
Sedang ratap tangis tak akan mengubah apa-apa.

Jika LUKA dan KECEWA akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti dibiarkan meracuni jiwa,
Sedang KETABAHAN dan KESABARAN adalah lebih utama.

Jika KEBENCIAN dan KEMARAHAN akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti diumbar sepuas jiwa,
Sedang MENAHAN DIRI adalah lebih berpahala.

Jika KESALAHAN akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti tenggelam di dalamnya,
Sedang BERTOBAT itu lebih utama.

Jika HARTA akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti ingin dikukuhi sendiri,
Sedang KEDERMAWANAN justru akan melipat gandakannya.

Jika KEPANDAIAN akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti membusung dada dan membuat kerusakan di dunia,
Sedang dengannya manusia diminta MEMIMPIN dunia agar sejahtera.

Jika CINTA akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti ingin memiliki dan selalu bersama,
Sedang MEMBERI akan lebih banyak menuai arti.

Jika BAHAGIA akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti dirasakan sendiri,
Sedang BERBAGI akan membuatnya lebih bermakna.

Jika HIDUP akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti diisi dengan kesia-siaan belaka,
Sedang begitu banyak KEBAIKAN bisa DICIPTA.

Tuhan Yesus memberkati anda selalu, AMIN.
Sumber: Sahabat Doa...



Pengkhotbah 3:1-8,


"Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya.

Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam;

ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan; ada waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun;

ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari;

ada waktu untuk membuang batu, ada waktu untuk mengumpulkan batu; ada waktu untuk memeluk, ada waktu untuk menahan diri dari memeluk;

ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi; ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang;

ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk menjahit; ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara;

ada waktu untuk mengasihi, ada waktu untuk membenci; ada waktu untuk perang, ada waktu untuk damai."

Oleh karena itu;

Jika DERITA akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti dijalani dengan sepedih rasa,
Sedang KETEGARAN akan lebih indah dikenang nanti.

Jika KESEDIHAN akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa tidak DINIKMATI saja,
Sedang ratap tangis tak akan mengubah apa-apa.

Jika LUKA dan KECEWA akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti dibiarkan meracuni jiwa,
Sedang KETABAHAN dan KESABARAN adalah lebih utama.

Jika KEBENCIAN dan KEMARAHAN akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti diumbar sepuas jiwa,
Sedang MENAHAN DIRI adalah lebih berpahala.

Jika KESALAHAN akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti tenggelam di dalamnya,
Sedang BERTOBAT itu lebih utama.

Jika HARTA akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti ingin dikukuhi sendiri,
Sedang KEDERMAWANAN justru akan melipat gandakannya.

Jika KEPANDAIAN akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti membusung dada dan membuat kerusakan di dunia,
Sedang dengannya manusia diminta MEMIMPIN dunia agar sejahtera.

Jika CINTA akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti ingin memiliki dan selalu bersama,
Sedang MEMBERI akan lebih banyak menuai arti.

Jika BAHAGIA akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti dirasakan sendiri,
Sedang BERBAGI akan membuatnya lebih bermakna.

Jika HIDUP akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti diisi dengan kesia-siaan belaka,
Sedang begitu banyak KEBAIKAN bisa DICIPTA.

Tuhan Yesus memberkati anda selalu, AMIN.


PENTINGNYA BERIBADAH





Sumber :  Sahabat Doa


George kecil ketahuan mencuri uang oleh ayahnya.
Karena tidak mau mengaku, ayahnya menggeledah seluruh pakaiannya, tetapi tidak menemukan uang sesenpun di seluruh pakaian George, maka ayahnya menyuruh George utk membuka sepatunya, dan ternyata benar, uang hasil curian George ada di sepatunya.
Sampai dewasa kehidupan George tidak terlepas dari kebiasaan2 buruknya.
George mengikuti nasehat gurunya utk menjadi seorang pengkhotbah, meskipun demikian kebiasaan mabuk dan berfoya-foya masih menjadi gaya hidupnya..
Sampai suatu ketika, ia dan isterinya mengikuti sebuah acara persekutuan doa, disana mujizat terjadi, pasangan tsb dijamah Tuhan, mereka menangis tersedu-sedu, dan akhirnya George berubah dari seorang pencuri menjadi seorang hamba Tuhan yang terkenal.
Sahabat-sahabat yg dikasihi Tuhan, belajar dari kesaksian diatas, dan juga kesaksian banyak orang yg hidupnya diubahkan melalui jamahan Tuhan saat ada persekutuan doa atau ibadah, maka janganlah lupa setiap minggu sempatkan dirimu untuk datang ke gereja atau persekutuan doa di hari lain, percayalah bahwa Tuhan seringkali memakai moment2 tsb utk menjamah hati kita melalui pujian, penyembahan, dan kotbah pendeta.
"Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang." 1 Tim 4:8
"Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat. Ibr 10:25
Selamat Hari Minggu, selamat beribadah dan melayani Tuhan, Tuhan Yesus memberkati anda dan keluarga selalu, "AMIN".

Selasa, 01 Juli 2014

PERHATIKAN CARA KAMU MENDENGAR

sumber :   http://hmministry.com/2011/05/1415/PERHATIKAN_CARA_KAMU_MENDENGAR.GBI




LUKAS 8;16-18
Suatu pagi saat saya bersaat teduh, Firman Tuhan berkata; ayat 18a ; “Karena itu, perhatikan cara kamu mendengar!” . Kalimat ini diucapkan oleh Tuhan Yesus, karena tidak semua orang yang kelihatannya mendengar, sungguh-sungguh mendengar. Tuhan ingin supaya kita bukan sekedar mendengar, tetapi memperhatikan dengan seksama/mengamati. Sikap ini yang Tuhan mau.
Mendengar apa? Firman Tuhan. Ada rahasia besar dalam Firman Tuhan yang akan disingkapkan, bagi orang yang tekun mencarinya, ayat 17 menyatakan hal itu; “Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan.” Kalimat Firman ini membuat saya lebih ingin menggali lebih dalam setiap bagian Alkitab saya.
Pada ayat sebelumnya, ayat 16, ditulis : ”Tidak ada orang yang menyalakan pelita, lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur, tetapi di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya.” tentang Pelita, saya mendapat pengertian bahwa Pelita itu adalah Firman Tuhan; agar ditempatkan di atas kaki dian atau di tempat yang tinggi ,supaya semua orang dapat melihatnya. Tuhan berkata: sudahkah FirmanKU menjadi Prioritas pertama-mu? tempat terbaik dalam hidupmu?
Tuhan ingin supaya FirmanNYA menjadi prioritas utama dalam hidup kita, dan menempatkannya pada  “tempat yang tertinggi”. Dalam segala hal yg kita lakukan, yang kita pikirkan, FirmanNYA menjadi pedoman bagi kita. Saat kita membaca dan merenungkannya setiap pagi, itulah cermin bahwa kita sedang mengutamakan DIA.
Dalam tahun Multiplikasi dan Promosi ini, FirmanNYA juga menegur saya dalam Lukas 12;35 yang berbunyi “Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala.” Ada beberapa peristiwa dalam hidup saya, yang membuat hati saya menjadi kecewa dan tawar hati terhadap manusia dan keadaan sekitar. Sempat membuat saya berpikir untuk berhenti merenungkan FirmanNya, berhenti melayani Tuhan di ladangNYA. Tetapi teguran Tuhan datang kepada saya : “Jangan kamu mencoba untuk beristirahat dari berjaga-jaga dan memadamkan pelitamu! Kamu harus terus jadi pelita yang menyala! Di manapun dan kapanpun!
Tuhan berkata :”Tetaplah rajin, jangan kendor, tetaplah melayani.” Saat saya mendengar firman ini, saya bertekad untuk mengesampingkan segala rintangan dan terus melayani DIA. Sungguh DIA Tuhan yang setia menguatkan semangat kita. Haleluya! 
Tuhan ingin kita melipat gandakan segala usaha kita untuk mencari dan menemukan DIA, bukannya mudah menyerah dengan keadaan, tetapi terus mencari dan mengejar perkenanan Tuhan.
Jadikan Firman Tuhan, prioritas pertama dalam hidupmu.
Tuhan Yesus memberkati. (DH)

sumber :
http://hmministry.com/2011/05/1415/PERHATIKAN_CARA_KAMU_MENDENGAR.GBI 


DOA BAGI PEMIMPIN




Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur... untuk raja-raja dan semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan. (1 Timotius 2:1-2)
                         

Saat ini penyelenggara negara  satu per satu digiring ke penjara oleh KPK karena kasus korupsi. Sebagai rakyat biasa, kita bisa apa? Itu pertanyaan kita.
 
Nats tsb menunjukkan betapa pentingnya peran doa, bukan sebagai atribut kerohanian pribadi belaka. Kita berdoa syafaat bagi semua orang. Kemudian ia secara khusus menyebutkan para pemimpin bangsa yang berkaitan erat dengan jemaat dan kehidupan pelayanan.
Dalam berdoa, kita meminta hal-hal baik dan berkenan kepada Allah, bukan hal-hal yang baik menurut anggapan kita. Doa meminta kehidupan yang tenang dan tenteram ini merupakan penerapan dari prinsip bahwa Injil ditujukan bagi semua manusia (ayat 6). Injil mengungkapkan kehendak Allah untuk menyelamatkan semua orang (ayat 4). Dengan berdoa bagi para pemimpin, kiranya kabar baik itu dapat disebarkan seluas-luasnya.
Jadi, kita dapat menjawab pertanyaan tadi dengan: kita dapat berdoa!
Jangan bosan-bosan berdoa. Kita berdoa agar para pemimpin dan warga bangsa ini dapat mengalami dan menerima anugerah keselamatan Allah.
Kita berdoa agar umat Allah leluasa dalam beribadah dan melayani-Nya, dan kiranya Allah mendatangkan perubahan menuju kebaikan dan kesejahteraan bagi bangsa ini.
 

            JANGAN BOSAN_BOSAN BERDOA UNTUK PEMIMPIN
              SEBAGAI PEWUJUDAN KARYA ALLAH DI DUNIA INI.