Jumat, 18 Juli 2014

LEMAH LEMBUT





Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi (Matius 5:5)


                            
Ketika pertengkaran hebat terjadi antara ayah dan putranya, Frans ........ sampai keluar kalimat dari ayahnya "Kalau kamu tidak bertobat, tinggalkan rumah ini!" seru ayahnya kepada, anaknya, yang terlibat pergaulan bebas. Frans langsung minggat. Menyewa indekos.
 Suatu malam ayahnya ditelepon seseorang. "Anakmu ada di penjara. Ia terlibat perdagangan narkoba!" Segera sang ayah mencarinya di penjara, tetapi anaknya tidak ada di situ.
Ternyata berita telepon itu salah sambung. Maka, sang ayah ber-usahamencari tempat kos Frans. Menjelang subuh baru ketemu. Anaknya itu sedang tidur. Ia masuk ke kamarnya, berlutut dan memeluknya, lalu berkata: "Frans, kamu baik-baik saja, kan? Ayah sayang pada-mu!"
Ketika Frans melihat kelemahlembutan ayahnya, hatinya pun tersentuh. Ia pun pulang dan bertobat.
 
Kelemahlembutan kadang dipandang sebagai kelemahan. Orang lebih sukabersikap keras untuk menunjukkan kuasa dan wibawa. Padahal kelemahlembutan lebih ampuh!
 Ketika Paulus ber-kunjung ke Tesalonika, para lawannya telah menghasut jemaat. Paulus dituduh gagal menjalankan misinya, sehingga dianiaya di Filipi. Menghadapi hasutan itu, Paulus tidak bersikap keras dengan menunjukkan otoritasnya sebagai rasul. Ia tidak menghabisi para lawannya, atau membesarkan diri untuk merebut simpati. Namun, ia bersikap seperti ibu yang mengasuh anaknya. Lemah lembut. Berusaha mendengar dan memahami kebutuhan mereka. Belajar merendah dan melayani. Sikap itulah yang membuatnya disegani.
 
Apakah Anda dikenal sebagai orang yang kasar atau lemah lembut? Pemarah atau mudah mengalah? Suka memotong pembicaraan atau membiarkan orang lain berbicara?  Jika Anda mau dihormati, terapkan kelemahlembutan
 

KELEMAHLEMBUTAN ADALAH SENJATA UNTUK MENGALAHKAN HATI YANG KERAS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar