Kamis, 18 Maret 2021

Hidup dalam Hikmat Tuhan

 HIDUP DALAM HIKMAT TUHAN

Kamis, 18 Maret 2021

Bacaan Firman : Amsal 3:1-26

Nas Alkitab : “Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan; itulah yang akan menyembuhkan tubuhmu dan menyegarkan tulang-tulangmu.” (ay. 5-8).


Permasalahan, pergumulan, penderitaan, dan berbagai beban kehidupan seringkali menjadi keterkejutan yang mengagetkan kehidupan kita, karena kita tidak pernah siap untuk menjalaninya. Bacaan firman Tuhan hari ini mengingatkan bahwa setiap orang percaya mempunyai sandaran dan panduan yang pasti di dalam kehidupannya saat menghadapi dinamika dan permasalahan dunia ini sehingga seharusnya tidak lagi berada dalam keterkejutan, atau kekagetan yang membuatnya khawatir, depresi dan ketakutan sebagaimana firman Tuhan: “Janganlah takut kepada kekejutan yang tiba-tiba, atau kepada kebinasaan orang fasik, bila itu datang. Karena Tuhanlah yang akan menjadi sandaranmu, dan akan menghindarkan kakimu dari jerat” (ay. 25-26). Firman Tuhan di atas menyatakan bahwa pengajaran dan firman Tuhan menjadi kekuatan rohani yang memberikan hikmat bagi setiap orang percaya saat menghadapi apapun, bahkan ketika harus berada dalam keadaan paling buruk sekalipun. Hikmat dari Tuhan inilah yang memberi pengajaran, kekuatan, tuntunan, bahkan menjalin hubungan yang dekat dengan Tuhan sehingga kita boleh dikuatkan dan diteguhkan bahkan memperoleh jaminan pengharapan atas pertolongan dan janji kebaikan Tuhan di dalam kehidupan kita. Sudahkah kita memperoleh hikmat sejati dari Tuhan?


Firman Tuhan menegaskan bahwa hikmat sejati adalah perintah dan ajaran Tuhan yang dinyatakan di dalam kehidupan kita. Hikmat tersebut merupakan kasih setia yang diberikan Tuhan agar kita dapat menerima dan menikmati berkat kebaikan Tuhan di dalam kehidupan kita, sehingga kita harus mengingatnya, memeliharanya, dan setia menjalankannya sebagaimana firman Tuhan : “Hai anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku, dan biarlah hatimu memelihara perintahku, karena panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera akan ditambahkannya kepadamu. Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu” (ay. 1-3). Secara khusus firman Tuhan menegaskan bahwa hikmat Tuhan adalah hidup dalam takut akan Tuhan sebagaimana firman Tuhan : “Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan; itulah yang akan menyembuhkan tubuhmu dan menyegarkan tulang-tulangmu” (ay. 5-8). Ketika kita mengimplemenasikan hikmat Tuhan, maka hikmat itu akan mendorong kita memberikan yang terbaik untuk Tuhan, termasuk harta dan pendapatan kehidupan kita sebagaimana firman Tuhan : “Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama m  dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya” (ay. 9-10).  


Orang yang berhikmat adalah orang yang beruntung dan berbahagia karena kehidupannya yang mengandalkan Tuhan sebagaimana firman Tuhan: “Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian, karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas. Ia lebih berharga dari pada permata; apapun yang kauinginkan, tidak dapat menyamainya. Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan. Jalannya adalah jalan penuh bahagia, segala jalannya sejahtera semata-mata” (ay. 13-17).


Marilah hidup dalam takut akan Tuhan dan mengandalkan Tuhan dalam segala hal sehingga kita dapat merasakan penyertaan, didikan dan buah pengajaran yang Tuhan nyatakan dalam hidup kita.

------- 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar